Dari sekian banyak koleksi stationery yang aku punya, salah satu yang selalu membuatku ketagihan untuk membelinya adalah washi tape. Warna dan motifnya yang bermacam-macam bikin aku suka banget mengoleksi banyak washi tape, walaupun sebenernya gak terlalu sering aku pakai. Aku memang kurang bijak dalam hal finansial kalau udah berurusan sama barang-barang gemas, hahaha.
Mukaku kaya gini nih setiap lihat washi tape lucu. Wkwkwk. Di gambar ini, sebagian warna pelangi kugambar motif zentangle pakai fineliner, sebagiannya lagi kuisi pakai potongan washi tape!
(disclaimer: review ini bersifat subjektif, berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan pendapat pribadi)
Tombow adalah salah satu merek brush pen yang paling populer dalam hal brush lettering, termasuk di Indonesia. Apa kamu pernah pakai juga? 😀
Sebelumnya aku pernah menuliskan tentang perbedaan Tombow Fudenosuke Soft Tip dan Hard Tip di sini. Nah, kali ini aku akan menuliskan ulasan yang lebih menyeluruh, yaitu mengenai keempat brush pen keluaran Tombow. Ada Tombow ABT Dual Brush Pen, dan Tombow Fudenosuke yang terdiri dari twin tip, soft tip, dan hard tip.
Keempatnya punya kelebihan masing-masing yang membuat mereka semua jadi andalanku sejak pertama kali aku mencobanya hingga sekarang.
Dari kanan atas ke kiri bawah: Tombow ABT Dual Brush, Tombow Fudenosuke Twin Tip, Tombow Fudenosuke Soft Tip, Tombow Fudenosuke Hard Tip.
Bicara mengenai tinta, ada istilah yang namanya ink ghosting,bleeding, dan feathering. Kalau kamu suka gambar, kaligrafi, atau bujo (bullet journalling), mungkin kamu nggak asing dengan istilah ini. Kalau pun belum pernah dengar, kemungkinan besar kamu pernah mengalaminya juga loh saat menulis. Di ulasan-ulasan yang pernah kubuat tentang alat gambar, aku juga beberapa kali menyinggung istilah-istilah ini, dan sepertinya perlu aku uraikan lagi agar lebih jelas. Yuk mari!