Hand-lettering kekinian identik banget dengan yang namanya brush pen, yaitu pena yang ujungnya berupa kuas. Brush pen juga semakin mudah ditemui dengan semakin populernya brush lettering, studygram, dan bujo alias bullet-journal. Dulu memang agak mahal, tapi sekarang merek-merek lokal seperti Joyko, Kenko, Snowman, dll. juga punya produknya loh, dengan harga yang bisa dijangkau oleh berbagai kalangan.
Well, kalau kamu ingin mencoba lettering namun belum punya alat khusus seperti brush pen, sebenarnya kamu bisa pakai pulpen, spidol, pensil, atau apapun yang kamu punya untuk ‘meniru’ hasil coretan dari brush pen –atau tools lain sekalipun. Biasanya teknik ini disebut dengan faux lettering (faux = palsu, tiruan, imitasi). Contohnya seperti ini:

Dalam tulisan ini aku coba buat tutorial ala-ala yang gampang banget ditiru! Catatan kamu pasti akan lebih menarik dengan teknik sederhana ini 🙂
Untuk yang pernah pakai brush pen, pasti familiar dengan konsep ini: upstroke tipis, downstroke tebal. Ini perlu banget dipahami, karena setiap huruf yang kita tulis pada dasarnya terdiri Upstroke dan Downstroke.
Upstroke artinya coretan ke arah atas. Downstroke artinya coretan ke arah bawah.

Ujung kuas fleksibel dari brush pen memungkinkan kita untuk mengontrol tipis-tebalnya coretan. Dalam brush lettering, kalau coretan yang arahnya ke bawah, pena diberi tekanan sehingga hasilnya lebih tebal. Kebalikannya dengan coretan yang arahnya ke atas, pena agak diangkat sehingga tekanan berkurang, dan menghasilkan coretan yang tipis.
Nah jika kamu menggunakan pulpen biasa, kamu tinggal menambahkan ketebalan pada bagian downstroke secara manual agar hasilnya seperti menggunakan brush pen, langkah-langkahnya seperti ini:Untuk penjelasan lebih rinci, baca langkah-langkah di bawah ini ya! 😀
Oke. Pertama, kamu bisa membuat tulisan cursive (tulisan bersambung). Gak perlu bikin tulisan yang sempurna kok, tulisanku juga hampir selalu menyon-menyon ngga jelas tapi that’s the beautiful part of traditional art. Kalau mau sempurna tinggal pilih font dan ketik aja di komputer ya kan, haha.
Dalam menulis sambung ini, pastikan kamu beri jarak antar hurufnya ya. Jarak antar huruf bisa kamu sesuaikan dengan ketebalan yang kamu inginkan, atau sesuai dengan ketebalan brush pen yang ingin kamu tiru.Kedua, kamu bisa identifikasi setiap coretan, apakah arah coretannya ke atas (upstroke = tipis), atau ke arah bawah (downstroke = tebal).
Ketiga, tambahkan ‘volume’ untuk setiap downstroke. Kamu bisa memilih seberapa banyak efek ketebalan yang ingin kamu berikan di setiap downstroke. Tidak ada aturannya kok, hehe. Kamu bisa tebalkan bagian kanan atau kiri huruf, dikira-kira aja agar kelihatan seimbang 😀 Bisa lihat contoh dibawah yaa. Lalu untuk upstroke biarkan saja, tidak perlu ditambahkan apa-apa.
Terakhir, kamu tinggal arsir bagian kosong dari downstroke tersebut!
Done! Gampang kaan? 😀
Udah dibaca sampai sini, sayang dong kalau nggak kamu praktekin. Hehehe. Selama kamu paham mengenai upstroke dan downstroke, pasti faux lettering ini nggak akan sulit sama sekali. Kalau kamu kurang puas dengan hasil pertamamu, kamu bisa latihan beberapa kali lagi, dan aku yakin hasilnya pasti akan semakin bagus dan luwes.
Berikut contoh lainnya yang kubuat:

Sederhana kan? Kamu yang sudah biasa memakai brush pen pun bisa banget loh untuk melakukan faux lettering ini.
Kuncinya cuma satu yang perlu diingat: upstroke tipis, downstroke tebal. Dan pastinya, jangan lupa untuk terus latihan. Selamat mencoba!
BACA JUGA: Review SEMUA Brush Pen di Indonesia!
Cus cobain!!! Btw, aku tuh punya sketch book. Ceritanya mau belajar gambar. Tapi baru keisi selembar wkwkwk nah, cucok nih kuisi untuk latihan ini.
Bhaik. Upstroke tipis, downstroke tebal. *noted. Nyari spidol snowman :’)
LikeLiked by 1 person
Waah semoga lancar belajar menggambarnya mba Shintaa! Ini pun jatohnya menggambar huruf ya kan, bukan sekedar nulis hahaha. Btw aku jadi berasa promosiin Snowman yaa wkwkw
LikeLike
Nah bener itu. Menggambar huruf. Bukan sekadar nulis. Jadi fix ya boleh ngegambarnya disketch book 🤣
Kamu harusnya dapet royalti mbak dari snowman haha 😌
LikeLiked by 1 person
Boleh dooongg, kan buat mba Shinta sendiri gambarnya dan happy-nya😆
LikeLiked by 1 person
Siap! 😍
LikeLike
aku si biasanya pake pulpen gel kak 🙂
atau kalo mau modalin yaa pake drawing pen cukup kok
LikeLike
Selama ini aku baru bisa pakai cara ini kak. Aku blgnya cara curang haha😂 soalnya gaperlu se-tlaten pakai brush pen:’)
LikeLiked by 1 person
Aku pun dulu suka banget, karena memang gampang dan bisa pakai pulpen apapun! Tapi pas mulai belajar pakai brush pen rasanya lebih seru dan menantang pakai brush pen beneran. Ayo cobaiin hihi let me know if I can help ya! 😀
LikeLike
Oh begitu yaaa😁
Lagi ga ada kerjaan, aku langsung praktek pas buka artikel ini😁
LikeLiked by 1 person
Yeaayy semoga bisa dipahami yaa penjelasan di sini hihi, terima kasih sudah berkunjung Marisa!
LikeLike
Paham banget😁
LikeLiked by 1 person
Sama2 😄
LikeLike
Nice post.
Gampang dipahami oleh orang yang gak hobi hand lettering.
LikeLiked by 1 person
Hehee terima kasih! Udah dicoba kah? 😀
LikeLike
makasih banget sumpah
penjelasannya mudah dimengerti
LikeLike
Lagi pengen belajar lettering, buka ini deh, drpd langsung terjun make brush pen nya jan😅
LikeLike